Persiapkan Perjalanan Karir, ITS Dorong Pengembangan Diri Mahasiswa

    Persiapkan Perjalanan Karir, ITS Dorong Pengembangan Diri Mahasiswa
    Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum PT J Resources Nusantara, Muhammad Suhada ketika menjelaskan mengenai career development

    SURABAYA – Perjalanan karir setelah mendapat gelar sarjana seringkali menimbulkan kegelisahan di hati mahasiswa. Mendorong persiapan jenjang karir di masa depan, Integrated Seminar Of Materials Engineer Enrichment (ISOMETRIC) menggelar Career Talk bertajuk “Career Preparation 101 : ROAD-mapping your career journey” pada Minggu, (19/6/2022).

    Mempersiapkan diri menuju dunia kerja harus segera dirintis tanpa harus menunggu lulus. Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum PT J Resources Nusantara, Muhammad Suhada mengungkapkan bahwa mahasiswa yang duduk di bangku perkuliahan harus mempunyai strategi sebagai bekal bersaing di dunia kerja. Menurutnya, membangun karir harus dimulai sejak kuliah dan hendaknya berjalan dinamis. “Pengembangan karir harus secara berkelanjutan, ” ujarnya.

    Terlebih, Alumnus Universitas Surabaya ini juga menyinggung persaingan kerja di masa depan yang akan semakin sengit. Ia berpendapat, selain berkompetisi dengan sarjana lain, lulusan di era sekarang hingga mendatang juga akan bersaing dengan teknologi. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pekerjaan yang mulai hilang dan posisinya telah tergeser oleh mesin. “Tanpa sadar manusia sudah digantikan, jadi kita harus punya ambisi untuk mengejar ketertinggalan, ” tambahnya.

    Suhada menjelaskan keterampilan manajemen diri dan manajemen kehidupan sebagai soft skill yang harus dimiliki setiap mahasiswa. Kemampuan mengenali potensi diri juga tak kalah penting untuk dikembangkan di samping membekali diri dengan proses belajar secara berkelanjutan, terutama di bidang keahlian yang ingin diperdalam.

    Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum PT J Resources Nusantara, Muhammad Suhada yang menjadi pembicara pada webinar ISOMETRIC terkait persiapan jenjang karir

    Selain persiapan secara soft skill, Suhada menyebut hal lain yang krusial untuk dipersiapkan terutama di tahap seleksi awal adalah curriculum vitae (CV). Bagi Suhada, CV yang merupakan ringkasan perjalanan hidup seseorang adalah bahan perang utama untuk lolos tahap seleksi berkas. “Pengalaman kerja dalam CV dan pengecekan latar belakang sangat penting untuk lolos ke tahap seleksi wawancara, ” jelasnya.

    Lebih lanjut, pria yang berkarir di industri pertambangan ini membagikan pandangannya mengenai kriteria CV yang baik. Menurutnya, CV yang berkualitas memuat mengenai penjelasan diri yang singkat, padat, dan jelas. Latar belakang pendidikan dan pengalaman yang telah dilakukan juga perlu ditulis sebagai pertimbangan dalam seleksi kerja. Tak lupa, prestasi dan keterampilan yang dikuasai oleh calon pekerja.

    Pada pengecekan latar belakang sendiri, Pria yang berdomisili Jakarta ini mengungkap umumnya penyeleksi kerja akan melakukan cek sosial media para pencari kerja. Oleh karenanya, Suhada mengimbau agar mahasiswa selalu berhati-hati menggunakan sosial media. Sebaliknya, Ia menyarankan agar mahasiswa fokus pada pencapaian diri termasuk kontribusi di kampus dan organisasi. “Perbaiki diri setiap hari dan berikan yang terbaik!” pesan Suhada sebagai penutup. (*)

    Reporter : Zanubiya Arifah Khofsoh

    Redaktur: Gita Rama Mahardhika

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Satu Lagi, IKOMA ITS Resmikan Creative Co-Working...

    Artikel Berikutnya

    Profesor Widodo Resmi Menjadi Rektor UB...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!

    Ikuti Kami